Manusia dalam pandangan islam

Hi Guys, perkenalkan nama saya Adella Fitriyani, sebelum saya  menjelaskan materi tentang Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Pada hari senin pertemuan ke-4, yang dibawakan oleh dosen agama kami yaitu, bapak Deni Darmawan beliau dosen di Universitas Pamulang. Disini saya akan menjelaskan materi tentang, Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Bahwa kita tau Al-Qur,an berperan penting bagi umat islam, bukan semata-mata untuk hanya dibaca saja. Namun juga untuk peranan penting bagi hidup kita.  Salah satunya yaitu untuk mengingatkan kebaikan antar sesama manusia, saling mentolenrasi satu dengan yang lainnya. Pada (Q.S. Al-Kafirun; 6) : dijelaskan tentang menjalankan hidup bertoleransi, yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu untuk hanya menyembah kepada Allah SWT. Al-Qur'an diturukan : Selama 22 tahun, 22 bulan. Dengan perincian : 12 tahun, 5  bulan di turunkan, di kota makkah. Dan 9 tahun, 9 bulan di turunkan, di kota madinah. Al-Qur'an sebagai ilmu pengetahuan ; "

  Hi guys, Apa kabar? Sekarang Adel Mau ceritain tentang materi pembelajaran pendidikan agama pada hari senin pertemuan ke-3, yang dibawakan oleh dosen agama kita yaitu, Pak Deni Darmawan beliau adalah dosen di Universitas Pamulang. Pembahasan pertemuan ke-3 kali ini yaitu, ialah tentang mengenahi Hakikat Agama Islam. Kamipun sudah bersedia, dengan pulpen dan binder yang siap digores, dengan secerah tinta. Apa itu agama islam? Yang dapat saya petik dari pembahasan kemarin, ialah bahwa bahasannya agama islam itu adalah wahyu Allah, yang disampaikan oleh malaikat jibril sebagai perantara. Agama islam sendiri itupun juga, merupakan agama yang terakhir yang di wahyukan. Kepada Nabi Muhammad SAW, dengan pedomankan kitab suci Al-qur'an sebagai kitab suci terakhir. dan apa saja pengertian dan hakikat dalam agama islam, yuk kita simak baik-baik. 1. Apa itu Hakikat dalam Agama Islam ? Agama islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dengan agama inilah Allah telah menyempurnakan

  Manusia adalah salah satu ciptaan Allah SWT. Bahkan, itulah makhluk yang terpuji, sebagaimana Sang Pencipta telah menegaskan dalam surah at-Tin ayat keempat, yang artinya, “ Sesungguhnya Kami telah menciptakan   manusia   dalam bentuk yang sebaik-baiknya .” Manusia tidak ada habis-habisnya dibicarakan dari berbagai sisi. Untuk mengungkap kesejatian manusia, dapat dilihat dari cara-cara  Alquran  memandang makhluk itu, yang bertugas sebagai “khalifah Allah di muka bumi” (QS al-BAqarah: 30). Seperti dijabarkan Prof  Yunahar Ilyas  dalam bukunya,  Tipologi Manusia Menurut Al-Qur’an  (2007, Labda Press), Kitabullah itu menyebut manusia dengan istilah yang berbeda-beda. Istilah  basyar  disebut 35 kali dalam bentuk  mufrad  dan sekali dalam bentuk  mutsanna . Sebutan  al-ins  sebanyak 18 kali.  Al-insan , 65 kali.  an-nas , 240 kali.  Bani Adam , tujuh kali. Terakhir,  dzuriyah Adam  sebanyak satu kali. Kata  basyar  berasal dari akar kata yang berarti 'penampakan sesuatu dengan baik